Monday, October 15, 2007

Pernah nonton film berjudul The Bourne Identity? Kalau pernah, pasti masih ingat bagaimana lihainya Jason Bourne mengelabui Alexander Conklin, kepala blackops dari Operasi Treadstone. Meskipun sudah cukup lama, saya masih ingat persis adegan dimana si Conklin berjalan ke sebuah jembatan, kemudian menghadap timur dan membuka jaketnya. Persis sesuai instruksi yang diberikan. Sementara itu, Jason Bourne mengintai Conklin dari atap sebuah bangunan. Teleskopnya tertuju tepat ke arah sebuah jembatan dimana Conklin berada. Nama jembatan itu Pont Neuf. Jembatan tua yang menghubungkan 3 daratan. Berlokasi di tengah-tengah kota mode dunia. Paris.

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Hari kedua dari kunjungan singkat ke Paris, saya menyempatkan diri melihat langsung jembatan ini. Bagus, memang. Konon inilah jembatan tertua di kota Paris, mulai dibangun di tahun 1578. Kenapa namanya Pont Neuf (Jembatan Baru), ngga usah saya bahas disini lah ya. Silakan cari sendiri di Wikipedia.

Tapi buat saya jembatan tetaplah jembatan, tempat orang menyeberang. Sama seperti angkot tetaplah angkot, transportasi umum yang bikin macet Bandung. Namun jembatan ini sedikit menggugah hati, karena itu tadi. Bourne Identity. Saya hampir berpikir untuk menginjakkan kaki di jembatan itu. Mungkin sambil menghadap timur dan buka jaket. Mungkin juga divariasikan sedikit dengan menari poco-poco. Tapi niat itu saya urungkan, bukan karena saya tidak ingin dilihat iba oleh orang lewat, melainkan karena tidak jauh dari situ ada sesuatu yang lebih menggiurkan. Sebuah jalan panjang yang penuh dengan tempat yang sudah lama tidak pernah saya lihat. Tempat yang dinyatakan ilegal di beberapa negara Eropa. Penuh kontroversi. Ada yang mendukung. Ada juga yang bilang ini salah satu bentuk penyiksaan dan pelanggaran hak. Pet shop.

Iya, pet shop, toko dimana semua anak hewan tidak berdaya dikumpulkan di satu tempat. Saya girang bukan main, karena saya tahu di dalam sana ada berbagai jenis anak anjing dan kucing. Yang terpikir oleh saya hanya dua, usap-usap anak hewan dan memotret. Saya senang, karena saya yakin: foto anak kucing akan jauh lebih menarik daripada foto jembatan. Kecuali kalau di jembatan ada Jason Bourne lagi menari poco-poco.

Sempat terpikir bahwa memotret akan dilarang di dalam sana. Saya takut nanti malah diusir pakai sapu oleh sang empunya toko. Dengan penuh pertimbangan, jawaban diplomatis pun saya siapkan. Kalau sampai ditanya kenapa saya mengambil foto, saya akan bilang dengan pede, 'Istri saya di Belanda mau saya belikan anak kucing. Makanya harus saya foto, supaya dia bisa memilih mana yang bagus dan mana yang tidak'. Super ngibul. Dan kalau jawaban itu tidak memuaskan (atau yang bersangkutan tidak bisa bahasa Inggris), saya akan jalankan plan B: lari terbirit-birit keluar toko kaya anjing kampung.

Bermodalkan dua strategi matang tersebut, saya pun melenggang masuk toko penuh percaya diri.

Sesuai perkiraan. Anak hewan tidak berdaya dikumpulkan di satu tempat. Lucu. Menggemaskan. Kamera saya pun bekerja. Dan ketakutan saya akan sepak terjang sapu pun hilang, karena si penjaga toko malah tersenyum melihat saya dengan kamera. Untung. Berikut adalah foto-foto yang berhasil saya jepret. Harga untuk setiap hewan juga saya cantumkan, lumayan untuk sekedar geleng-geleng kepala.

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
Kucing siam, masih kecil. Lucu sekali. Harga 1,650 euro.

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
Labrador kecil. Harga 850 euro.

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
Dua Jack Russel rebutan jilatin tangan. Jari saya dikira sumber susu. Masing-masing 600 euro.

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
Dua kucing tertidur pulas. Masing-masing 650 euro. Yang beginian sih di Bandung juga banyak, tinggal ngambil di got depan rumah. Gratis.

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
Kawanan Jack Russel, juga sedang tertidur pulas. Di sampingnya ada mainan. Dasar bayi.


Namun ternyata, tidak semua anjing dan kucing ini lucu dan menggemaskan. Sebagian berkelakuan diluar wajar. Sempat terpikir oleh saya, jangan-jangan tempat ini adalah sirkus. Atau lebih parah, ternyata saya masuk ke rumah sakit jiwa untuk binatang berkaki empat. Berikut foto-fotonya.

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
Labrador ketiduran dengan posisi super sangat aneh. Saya sarankan untuk tidak diadopsi. Tipe seperti ini bisa tidur dimana saja, termasuk tidur ketika dibawa jalan-jalan. Repot.

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
Ini saya ngga ngerti kenapa dia harus bikin posisi seperti ini. Mungkin bawaannya memang banci kamera. Pilihan yang cocok untuk para fotografer.

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
Ini salah satu contoh anjing stress. Sangat berkeinginan untuk keluar kandang, sehingga giginya nempel di teralis. Tidak cocok untuk disimpan di halaman rumah. Bisa bikin pagar jebol.


Namun dari seluruh keanehan, tidak ada yang lebih aneh dari salah satu kucing yang dijual disana. Kucing ini tertangkap basah sedang menimbang berat badan! Atau setidaknya begitulah yang terlintas di kepala saya ketika melihat dia, karena si kucing ini memang agak gendut.

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
Ini dia. Tertangkap basah lagi seru inspeksi lemak perut.


Si kucing gendut asyik sekali melihat ke bawah, persis seperti orang sedang menimbang badannya di kamar mandi. Lama sekali. Saya sampai garuk-garuk kepala, sambil berkata dalam hati, 'Ini kucing kenapa sih?'. Setelah beberapa jepret foto, saya memutuskan untuk mendekatkan diri ke si kucing.

Kemudian, seperti merasa sedang diperhatikan, si kucing menolehkan kepalanya dan memandang langsung ke mata saya. Dia terlihat kaget dan langsung melotot, seolah tersirat pesan, 'Mampus, ketauan deh gue bisa berdiri. Jangan-jangan dia juga tau kalau gue suka makan pake garpu dan doyan nonton serial 24'. Saya pun sama saja, tetap melotot ke arah si kucing, berharap dia melakukan sesuatu yang lebih ajaib, misalnya garuk-garuk pantat atau tiba-tiba gosok gigi. Meskipun saya sadar, begitu si kucing mengambil sikat gigi, saya pasti langsung jatuh pingsan.

Kita pun saling berpandangan, sama-sama bengong. Pernah merasakan suatu saat dimana seluruh waktu terasa berhenti, dan seluruh dunia pun turut berhenti berputar? Inilah saat-saat itu. Kejadian paling aneh dalam hidup saya. Bertukar pandang dengan kucing yang berdiri dengan dua kaki. Untungnya saya bawa kamera. Saya memutuskan untuk berhenti bengong dan mulai memotret si kucing.

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket


Namun setelah beberapa lama, akhirnya si kucing duduk juga dan langsung meringkuk. Sementara saya masih bengong. Saking bengongnya sampai saya tidak sempat melihat harga si kucing. Dan setelah saya mengusap-usap beberapa anak anjing untuk berpisah, saya pun pergi keluar toko. Sesekali menengok ke belakang, untuk memeriksa apakah si kucing tadi sedang menatap saya. Ternyata tidak. Untungnya tidak!

Memang menyenangkan sekali berhubungan dengan anjing dan kucing. Mereka telah hidup berdampingan dengan manusia untuk entah berapa ratus tahun lamanya. Teman hidup. Dan bagi Anda yang butuh kehangatan dan kasih sayang, atau sekedar teman cerita di kala sepi, saya sarankan untuk memelihara anjing atau kucing. Mereka bisa menjadi teman baik, yang memberi kasih sayang sepenuhnya. Dan semua orang tentu butuh kasih sayang. Semua orang. Tidak terkecuali agen CIA yang ahli bela diri dan tidak kenal ampun. Tidak terkecuali Jason Bourne.

Kalau saya seandainya bisa bertemu Jason Bourne di Pont Neuf, mungkin saya akan ajak dia untuk mampir sebentar ke pet shop tadi. Saya akan suruh dia untuk ambil satu. Karena disana banyak sekali hewan kecil yang butuh rumah untuk tinggal, setidaknya tempat yang layak untuk pup. Bukan di kotak kaca yang sempit dan penuh sesak.

Keluar dari toko, saya pun menengok sebentar ke arah jembatan tadi, seolah mengucapkan selamat tinggal. Kemudian dengan kamera yang masih setia menemani di genggaman tangan, saya kembali meneruskan perjalanan. Kali ini menuju Notre Dame.